Senin, 24 Mei 2010

HUJAN BULAN MEI

Kenapa hujan turun di bulan mei?
langkahnya mengendap-endap diantara batang rambutan
terkadang kulihat bersijingkat melewati ilalang
seperti ada rasa khawatir di wajahnya untuk terus berlalu
"aku rindu ma..", bisiknya entah pada siapa

Diambungnya aroma tanah berpasir itu, dalam
hingga desahnya terdengar bagai tertahan
sejenak ditatapnya 'kolong' tanpa riak gelombang itu
kedua matanya terkatup seakan jiwanya melayang
"meresapi kenangan masa kanak-kanak?"

"Di sini pernah ada surga", desisnya
lama ia berdiri memandang sebuah rumah, sekali-kali tatapannya
tengadah ke atas mega, yang pucat tak menandakan mendung apapun
"kenapa aku rindu ma..?" tanyanya sekali pada diri
sejam berlalu, ia masih mematung.
Hingga angin siang itu menghalaunya. Entah kemana

Minggu, 23 Mei 2010

WANITA TERHEBAT ITU TERNYATA IBU

Wanita terhebat dalam hidupku, yang terus memberi Cinta tanpa pamrih itu, TERNYATA MASIH TETAP IBU! Ya IBU! Hanya IBU! Aku mencintai dengan seluruh hidupku!

Tak ada yang bisa mengganti, segala cinta yang kau beri, ibu. Ketika aku terjerembab dalam duka, kaulah yang selalu nomor satu mengusap hatiku, menyeka airmata yang perlahan bagai tetes hujan dan menyelimuti segenap jiwaku dengan kasih. Bahkan kedua kelopakmu menggenang cahaya surga ketika malam tiba. Seribu doa, sejuta harap, kau bentangkan di hadapan Tuhan, hanya untuk namaku..

Apa yang mampu kubalas, ibu..? Hidupmu telah kau pertaruhkan untuk bahagiaku, bahkan tak pernah usai sampai kini. Adakah doa sapujagad yang kualirkan di setiap penghujung sujudku bisa mengganti? Tidak! Tak cukup, ibu. Cintamu adalah Anugerah yang langsung disemai Tuhan dalam hatimu; seperti Jibril membelah dada Muhammad!

Jika telah sampai waktuku, dan belum sanggup kugenapkan cintaku kepadamu, maka izinkan di atas nisanku kutulis namamu. Mungkin aku akan berlari ketika Sang Penanya datang dengan mata tajam bagai elang itu, dan aku tak tahu jawaban apa mesti kuberi..

Ibu.., izinkan aku mencintai wanita selainmu. Jika ia setulus hatimu, beri doamu. Bila ia hanya duka untukmu, aku hanya ingin mencintaimu..

Sabtu, 22 Mei 2010

BURUNG-BURUNG TELAH URBAN

Burung-burung telah urban dari kota ini, kekasih
entah kemana. Juga pohon-pohon telah berangkat
menjadi nisan. Sungai-sungai menjelma selokan panjang
membenamkan harapan kita. Matahari tak lagi ramah
cuaca yang turun menyerupai gas sarin (mengerikan!)


Entah apa yang bakal terjadi dengan anak-anak kita
yang akan lahir dan tumbub di tengah gelombang zaman
serba tak menentu ini. Begitu banyak yang berubah
menjadi bencana. Sampai kita pernah berpikir
mungkin Tuhan sudah bosan mengatur dunia

SOLITUDE SUNGAI MENGALIR

Helai rambutmukah yang terselip di kisi-kisi jendela?
mengingatkanku pada malam pertama percintaan kita
di sini, saat di luar, hujan pun sibuk menghamili bumi

Kini sungai itu telah mengalir dalam rahimmu
peliharalah! Sebab ia tercipta dari gelombang-gelombang
nafas kita, yang dipenuhi semerbak bunga-bunga